Monday, August 14, 2017

Kaki Mampu Menunjukkan Kondisi Kesehatan Seseorang

Beritasatu.com - Bagian tubuh manusia, mulai pinggul hingga jari-jari kaki terdiri dari 60 tulang yang berbeda, yang membantu manusia beraktivitas. Melemahnya tubuh bagian bawah adalah tanda-tanda penuaan, yang cenderung mengurangi aktivitas fisik dan sosial seseorang.

Kekuatan seseorang cenderung memuncak pada usia 25 tahun dan berlanjut sampai 35 atau 40 tahun, dan kemudian mulai menurun dengan cepat, hingga puncaknya di usia 65 tahun.

Ada beberapa tanda dari kaki yang dapat membantu Anda mengenali gangguan apa yang sedang terjadi pada Anda. Berikut beberapa tanda tersebut, seperti yang dilansir Medical Daily:

1. Kaki Pendek dan Tubuh Atas Lebih Tinggi

Tubuh panjang dengan kaki pendek terlihat ketika jarak dari terakhir tulang rusuk ke atas tulang pinggul adalah 4 inci atau lebih besar, sedangkan panjang dari lutut sampai mata kaki kurang dari panjang dari lutut ke pinggul. Meskipun proporsi ini dapat membantu atlet untuk mengubah arah dengan cepat, namun sangat mungkin berarti peningkatan risiko penyakit jantung. Kesimpulan studi pada 2001, yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health menemukan bahwa untuk setiap setengah inci kaki lebih pendek, berarti memiliki risiko 10 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.Temuan ini juga menunjukkan bahwa panjang kaki adalah komponen tinggi yang terkait dengan resistensi insulin dan risiko penyakit jantung koroner. Pengaruh gizi pada masa anak-anak berpengaruh sangat penting, karena faktor-faktor yang mempengaruhi panjang kaki di masa dewasa meliputi gizi dan pengaruh genetik. Hal ini mendukung literatur medis lain yang telah menemukan korelasi antara tinggi seseorang dengan risiko penyakit jantung koroner.

2. Kaki Panjang

Laki-laki maupun perempuan menganggap bahwa kaki panjang adalah menarik. Hal ini juga terbukti dalam dunia medis. Hasil studi pada 2008, yang diterbitkan dalam Journal Evolution and Human Behavior menyatakan bahwa kaki panjang kaki merupakan indikator yang baik akan nutrisi dan kesuburan yang positif.

3. Kaki Kekar

Seseorang yang memiliki kaki kekar atau telapak kakinya tebal mungkin berisiko terkena penyakit hati. Mereka cenderung memiliki tingkat empat enzim yang tinggi, yaitu alanine aminotransferase (ALT), gamma-glutamyltransferase (GGT), transaminase aspartat (AST), dan alkali fosfatase (ALP). Keempat enzim ini berhubungan dengan penyakit hati. Selain itu, mereka juga rentan terhadap diabetes tipe 2. Kesimpulan sebuah studi 2006, yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menyatakan, kaki pendek berkorelasi positif dengan kemungkinan terkena diabetes.

4. Ukuran Paha Sedang

Kesimpulan sebuah studi 2009, yang diterbitkan dalam British Medical Journal mengemukakan bahwa lingkar paha sekitar 24,4 inci (tak besar dan tak kurus) adalah yang paling protektif terhadap kematian dini atau penyakit jantung pada laki-laki dan perempuan. "Ini bisa jadi bahwa paha terdiri dari otot-otot yang memiliki efek positif pada pengaturan insulin dan peradangan, "kata Profesor Berit Heitmann, peneliti dari Copenhagen University Hospital.

5. Kaki Sering Nyeri

Otot kram di paha atau betis saat berjalan, naik tangga, atau berolahraga bisa menjadi tanda penyakit arteri perifer (PAD), pengerasan arteri dalam sistem peredaran darah. PAD terkait nyeri sering hilang ketika Anda berhenti berolahraga, tapi sakit kaki yang tidak hilang pasca latihan bisa menunjukkan PAD parah, demikian menurut American Heart Association. Kondisi ini terjadi pada arteri yang membawa darah ke lengan dan kaki. Faktor risiko untuk PAD antara lain merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Sumber : Beritasatu.com

Post a Comment

Start typing and press Enter to search